0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2010/12/petruk-adalah-tokoh-punakawan-dalam.html[/postlink]http://www.youtube.com/watch?v=6L3NpOIXI2w&feature=player_profilepageendofvid
[Starttext]

[Endtext]
Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab Mahabarata. Jadi jelas bahwa kehadirannya dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli jawa.


//
Kisah Masa lalu

Menurut pedalangan, ia adalah anak pendeta raksasa di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama Begawan Salantara. Sebelumnya ia bernama Bambang Pecrukpanyukilan. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya.

Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit, untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, berhantam, bergumul, tarik menarik, tendang-menendang, injak-menginjak, hingga tubuhnya menjadi cacat dan berubah sama sekali dari wujud asalnya yang tampan. Perkelahian ini kemudian dipisahkan oleh Smarasanta (Semar) dan Bagong yang mengiring Batara Ismaya. Mereka diberi fatwa dan nasihat sehingga akhirnya keduanya menyerahkan diri dan berguru kepada Smara/Semar dan mengabdi kepada Sanghyang Ismaya. Demikianlah peristiwa tersebut diceritakan dalam lakon Batara Ismaya Krama.

Karena perubahan wujud tersebut masing-masing kemudian berganti nama. Bambang Pecrukpanyukilan menjadi Petruk, sedangkan Bambang Sukodadi menjadi Gareng.
Istri dan keturunan

Petruk mempuyai istri bernama Dewi Ambarawati, putri Prabu Ambarasraya, raja Negara Pandansurat yang didapatnya melalui perang tanding. Para pelamarnya antara lain: Kalagumarang, Prabu Kalawahana raja raksasa di Guwaseluman.Petruk harus menghadapi mereka dengan perang tanding dan akhirnya ia dapat mengalahkan mereka dan keluar sebagai pemenang. Dewi Ambarawati kemudian diboyong ke Girisarangan dan Resi Pariknan yang memangku perkawinannya. Dalam perkawinan ini mereka mempunyai anak lelaki dan diberi nama Lengkungkusuma.
Petruk dalam lakon pewayangan

Oleh karena Petruk merupakan tokoh pelawak/dagelan (Jawa), kemudian oleh seorang dalang digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, contohnya lakon Petruk Ilang Petele menceritakan pada waktu Petruk kehilangan kapak/petel-nya.

Dalam kisah Ambangan Candi Spataharga/Saptaraga, Dewi Mustakaweni, putri dari negara Imantaka, berhasil mencuri pusaka kalimasada dengan jalan menyamar sebagai kerabat Pandawa (Gatotkaca), sehingga dengan mudah ia dapat membawa lari pusaka tersebut. Kalimasada kemudan menjadi bahan perebutan antara kedua negara itu. Di dalam kekeruhan dan kekacauan yang timbul tersebut, Petruk mengambil kesempatan menyembunyikan Kalimasada, sehingga karena kekuatan dan pengaruhnya yang ampuh, Petruk dapat menjadi raja menduduki singgasana kerajaan Lojitengara dan bergelar Prabu Welgeduwelbeh (Wel Edel Bey). Lakon ini terkenal dengan judul Petruk Dadi Ratu. Prabu Welgeduwelbeh/Petruk dengan kesaktiannya dapat membuka rahasia Prabu Pandupragola, raja negara Tracanggribig, yang tiada lain adalah kakaknya sendiri, yaitu Nala Gareng. Dan sebaliknya Bagong-lah yang menurunkan Prabu Welgeduwelbeh dari tahta kerajaan Lojitengara dan badar/terbongkar rahasianya menjadi Petruk kembali. Kalimasada kemudian kembali kepada Pandawa.
Hubungan dengan punakawan lainnya

Petruk dan panakawan yang lain (Semar, Gareng dan Bagong) selalu hidup di dalam suasana kerukunan sebagai satu keluarga. Bila tidak ada kepentingan yang istimewa, mereka tidak pernah berpisah satu sama lain. Mengenai panakawan, panakawan berarti ”kawan yang menyaksikan” atau pengiring. Saksi dianggap sah, apabila terdiri dari dua orang, yang terbaik apabila saksi tersebut terdiri dari orang-orang yang bukan sekeluarga. Sebagai saksi seseorang harus dekat dan mengetahui sesuatu yang harus disaksikannya. Di dalam pedalangan, saksi atau panakawan itu memang hanya terdiri dari dua orang, yaitu Semar dan Bagong bagi trah witaradya.

Sebelum Sanghyang Ismaya menjelma dalam diri cucunya yang bernama Smarasanta (Semar), kecuali Semar dengan Bagong yang tercipta dari bayangannya, mereka kemudian mendapatkan Gareng/Bambang Sukskadi dan Petruk/Bambang Panyukilan. Setelah Batara Ismaya menjelma kepada Janggan Smarasanta (menjadi Semar), maka Gareng dan Petruk tetap menggabungkan diri kepada Semar dan Bagong. Disinilah saat mulai adanya panakawan yang terdiri dari empat orang dan kemudian mendapat sebutan dengan nana ”parepat/prepat”.
Wanda wayang Petruk

Wanda wayang Petruk terdiri dari :

1. Petruk wanda Jlegong (dibuat pada tahun 1563)

2. Petruk wanda Jamblang (dibuat pada tahun 1655)
3. Petruk wanda Mesem ( dibuat pada tahun 1710)
4. Petruk wanda Manglung.
5. Petruk wanda Gandrung
6. Petruk wanda Bujang
7. Petruk wanda Gugup

Dalam pedalangan Ngayogyakarto :

1. Jlegong
2. Bujang
3. Sambel Goreng
4. Klantung
5. Belis
6. Kancil

Ciri Petruk wanda Jamblang adalah sebagai berikut :

1. Adegipun Ndegeg (Berdirinya dadanya maju ke depan )
2. Bahu Padjeg
3. Djangga ageng (Janggutnya besar)
4. Praupan ndangan (Wajah menengadah )
5. Praeyan wiyar (Muka lebar)
6. Badan ketingan kendo (Badan terlihat bongsor dan longgar)

PETRUK

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2010/12/jati-diri-kyai-lurah-semar.html[/postlink]
http://www.youtube.com/watch?v=6L3NpOIXI2w&feature=player_detailpage
endofvid
[Starttext]

Semar

Kyai Lurah Semar Badranaya adalah nama tokoh panakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Tokoh ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasihat para kesatria dalam pementasan kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana. Tentu saja nama Semar tidak ditemukan dalam naskah asli kedua wiracarita tersebut yang berbahasa Sansekerta, karena tokoh ini merupakan asli ciptaan pujangga Jawa.

Sejarah Semar

Menurut sejarawan Prof. Dr. Slamet Muljana, tokoh Semar pertama kali ditemukan dalam karya sastra zaman Kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Selain dalam bentuk kakawin, kisah Sudamala juga dipahat sebagai relief dalam Candi Sukuh yang berangka tahun 1439.

Semar dikisahkan sebagai abdi atau hamba tokoh utama cerita tersebut, yaitu Sahadewa dari keluarga Pandawa. Tentu saja peran Semar tidak hanya sebagai pengikut saja, melainkan juga sebagai pelontar humor untuk mencairkan suasana yang tegang.

Pada zaman berikutnya, ketika kerajaan-kerajaan Islam berkembang di Pulau Jawa, pewayangan pun dipergunakan sebagai salah satu media dakwah. Kisah-kisah yang dipentaskan masih seputar Mahabharata yang saat itu sudah melekat kuat dalam memori masyarakat Jawa. Salah satu ulama yang terkenal sebagai ahli budaya, misalnya Sunan Kalijaga.

Dalam pementasan wayang, tokoh Semar masih tetap dipertahankan keberadaannya, bahkan peran aktifnya lebih banyak daripada dalam kisah Sudamala.
Dalam perkembangan selanjutnya, derajat Semar semakin meningkat lagi. Para pujangga Jawa dalam karya-karya sastra mereka mengisahkan Semar bukan sekadar rakyat jelata biasa, melaikan penjelmaan Batara Ismaya, kakak dari Batara Guru, raja para dewa.

Asal-Usul dan Kelahiran

Terdapat beberapa versi tentang kelahiran atau asal-usul Semar. Namun semuanya menyebut tokoh ini sebagai penjelmaan dewa.
Dalam naskah Serat Kanda dikisahkan, penguasa kahyangan bernama Sanghyang Nurrasa memiliki dua orang putra bernama Sanghyang Tunggal dan Sanghyang Wenang. Karena Sanghyang Tunggal berwajah jelek, maka takhta kahyangan pun diwariskan kepada Sanghyang Wenang.

Dari Sanghyang Wenang kemudian diwariskan kepada putranya yeng bernama Batara Guru. Sanghyang Tunggal kemudian menjadi pengasuh para kesatria keturunan Batara Guru, dengan nama Semar.

Dalam naskah Paramayoga dikisahkan, Sanghyang Tunggal adalah anak dari Sanghyang Wenang. Sanghyang Tunggal kemudian menikah dengan Dewi Rakti, seorang putri raja jin kepiting bernama Sanghyang Yuyut. Dari perkawinan itu lahir sebutir mustika berwujud telur yang kemudian berubah menjadi dua orang pria. Keduanya masing-masing diberi nama Ismaya untuk yang berkulit hitam, dan Manikmaya untuk yang berkulit putih.

Ismaya merasa rendah diri sehingga membuat Sanghyang Tunggal kurang berkenan. Takhta kahyangan pun diwariskan kepada Manikmaya, yang kemudian bergelar Batara Guru. Sementara itu Ismaya hanya diberi kedudukan sebagai penguasa alam Sunyaruri, atau tempat tinggal golongan makhluk halus. Putra sulung Ismaya yang bernama Batara Wungkuham memiliki anak berbadan bulat bernama Janggan Smarasanta, atau disingkat Semar.

Ia menjadi pengasuh keturunan Batara Guru yang bernama Resi Manumanasa dan berlanjut sampai ke anak-cucunya. Dalam keadaan istimewa, Ismaya dapat merasuki Semar sehingga Semar pun menjadi sosok yang sangat ditakuti, bahkan oleh para dewa sekalipun. Jadi menurut versi ini, Semar adalah cucu dari Ismaya.

Dalam naskah Purwakanda dikisahkan, Sanghyang Tunggal memiliki empat orang putra bernama Batara Puguh, Batara Punggung, Batara Manan, dan Batara Samba. Suatu hari terdengar kabar bahwa takhta kahyangan akan diwariskan kepada Samba. Hal ini membuat ketiga kakaknya merasa iri. Samba pun diculik dan disiksa hendak dibunuh.

Namun perbuatan tersebut diketahui oleh ayah mereka. Sanghyang Tunggal pun mengutuk ketiga putranya tersebut menjadi buruk rupa. Puguh berganti nama menjadi Togog sedangkan Punggung menjadi Semar. Keduanya diturunkan ke dunia sebagai pengasuh keturunan Samba, yang kemudian bergelar Batara Guru.

Sementara itu Manan mendapat pengampunan karena dirinya hanya ikut-ikutan saja. Manan kemudian bergelar Batara Narada dan diangkat sebagai penasihat Batara Guru.
Dalam naskah Purwacarita dikisahkan, Sanghyang Tunggal menikah dengan Dewi Rekatawati putra Sanghyang Rekatatama. Dari perkawinan itu lahir sebutir telur yang bercahaya. Sanghyang Tunggal dengan perasaan kesal membanting telur itu sehingga pecah menjadi tiga bagian, yaitu cangkang, putih, dan kuning telur. Ketiganya masing-masing menjelma menjadi laki-laki.

Yang berasal dari cangkang diberi nama Antaga, yang berasal dari putih telur diberi nama Ismaya, sedangkan yang berasal dari kuningnya diberi nama Manikmaya. Pada suatu hari Antaga dan Ismaya berselisih karena masing-masing ingin menjadi pewaris takhta kahyangan. Keduanya pun mengadakan perlombaan menelan gunung. Antaga berusaha melahap gunung tersebut dengan sekali telan namun justru mengalami kecelakaan. Mulutnya robek dan matanya melebar.

Ismaya menggunakan cara lain, yaitu dengan memakan gunung tersebut sedikit demi sedikit. Setelah melewati bebarpa hari seluruh bagian gunung pun berpindah ke dalam tubuh Ismaya, namun tidak berhasil ia keluarkan. Akibatnya sejak saat itu Ismaya pun bertubuh bulat. Sanghyang Tunggal murka mengetahui ambisi dan keserakahan kedua putranya itu. Mereka pun dihukum menjadi pengasuh keturunan Manikmaya, yang kemudian diangkat sebagai raja kahyangan, bergelar Batara Guru. Antaga dan Ismaya pun turun ke dunia. Masing-masing memakai nama Togog dan Semar.

Silsilah dan Keluarga

Dalam pewayangan dikisahkan, Batara Ismaya sewaktu masih di kahyangan sempat dijodohkan dengan sepupunya yang bernama Dewi Senggani. Dari perkawinan itu lahir sepuluh orang anak, yaitu:

• Batara Wungkuham
• Batara Surya
• Batara Candra
• Batara Tamburu
• Batara Siwah
• Batara Kuwera
• Batara Yamadipati
• Batara Kamajaya
• Batara Mahyanti
• Batari Darmanastiti

Semar sebagai penjelmaan Ismaya mengabdi untuk pertama kali kepada Resi Manumanasa, leluhur para Pandawa. Pada suatu hari Semar diserang dua ekor harimau berwarna merah dan putih. Manumanasa memanah keduanya sehingga berubah ke wujud asli, yaitu sepasang bidadari bernama Kanistri dan Kaniraras.

Berkat pertolongan Manumanasa, kedua bidadari tersebut telah terbebas dari kutukan yang mereka jalani. Kanistri kemudian menjadi istri Semar, dan biasa dipanggil dengan sebutan Kanastren.
Sementara itu, Kaniraras menjadi istri Manumanasa, dan namanya diganti menjadi Retnawati, karena kakak perempuan Manumanasa juga bernama Kaniraras.

Pasangan Panakawan

Dalam pewayangan Jawa Tengah, Semar selalu disertai oleh anak-anaknya, yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong. Namun sesungguhnya ketiganya bukan anak kandung Semar. Gareng adalah putra seorang pendeta yang mengalami kutukan dan terbebas oleh Semar. Petruk adalah putra seorang raja bangsa Gandharwa. Sementara Bagong tercipta dari bayangan Semar berkat sabda sakti Resi Manumanasa.

Dalam pewayangan Sunda, urutan anak-anak Semar adalah Cepot, Dawala, dan Gareng. Sementara itu, dalam pewayangan Jawa Timuran, Semar hanya didampingi satu orang anak saja, bernama Bagong, yang juga memiliki seorang anak bernama Besut.

Bentuk Fisik

Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik, seolah-olah ia merupakan simbol penggambaran jagad raya. Tubuhnya yang bulat merupakan simbol dari bumi, tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya.

Semar selalu tersenyum, tapi bermata sembab. Penggambaran ini sebagai simbol suka dan duka. Wajahnya tua tapi potongan rambutnya bergaya kuncung seperti anak kecil, sebagai simbol tua dan muda. Ia berkelamin laki-laki, tapi memiliki payudara seperti perempuan, sebagai simbol pria dan wanita. Ia penjelmaan dewa tetapi hidup sebagai rakyat jelata, sebagai simbol atasan dan bawahan.

Keistimewaan Semar

Semar merupakan tokoh pewayangan ciptaan pujangga lokal. Meskipun statusnya hanya sebagai abdi, namun keluhurannya sejajar dengan Prabu Kresna dalam kisah Mahabharata. Jika dalam perang Baratayuda menurut versi aslinya, penasihat pihak Pandawa hanya Kresna seorang, maka dalam pewayangan, jumlahnya ditambah menjadi dua, dan yang satunya adalah Semar.

Semar dalam karya sastra hanya ditampilkan sebagai pengasuh keturunan Resi Manumanasa, terutama para Pandawa yang merupakan tokoh utama kisah Mahabharata. Namun dalam pementasan wayang yang bertemakan Ramayana, para dalang juga biasa menampilkan Semar sebagai pengasuh keluarga Sri Rama ataupun Sugriwa. Seolah-olah Semar selalu muncul dalam setiap pementasan wayang, tidak peduli apapun judul yang sedang dikisahkan.

Dalam pewayangan, Semar bertindak sebagai pengasuh golongan kesatria, sedangkan Togog sebagai pengasuh kaum raksasa. Dapat dipastikan anak asuh Semar selalu dapat mengalahkan anak asuh Togog. Hal ini sesungguhnya merupakan simbol belaka.

Semar merupakan gambaran perpaduan rakyat kecil sekaligus dewa kahyangan. Jadi, apabila para pemerintah - yang disimbolkan sebagai kaum kesatria asuhan Semar - mendengarkan suara rakyat kecil yang bagaikan suara Tuhan, maka negara yang dipimpinnya pasti menjadi nagara yang unggul dan sentosa.

Sumber Kutipan : Ensiklopedia, Wikipedia
[Endtext]

JATI DIRI KYAI LURAH SEMAR

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2010/05/software-wayang-kulit.html[/postlink]
SOFTWARE WAYANG KULIT, Dua pemuda Jepang memperagakan alat sensor yang bisa menggerakkan wayang kulit secara otomatis.

TOKYO (SI) – Salah satu kebudayaan Jawa,yaitu wayang kulit, menjadi perhatian khusus Universitas Waseda,Tokyo, Jepang. Lima peneliti dari universitas tersebut mengembangkan sebuah peranti lunak (software) yang memungkinkan wayang kulit tidak lagi digerakkan secara manual oleh seorang dalang. Peranti lunak ini berupa sensor (antena) yang diletakkan pada tubuh manusia dan terkoneksi dengan wayang kulit. Sensor dipasang pada tangan,kaki,dan kepala.


Ketika anggota tubuh yang dipasang sensor digerakkan, wayang kulit akan mengikuti gerakan yang sama. Hanya saja bayangan yang dilihat tetap wayang kulit bukan bayangan bentuk manusia. Penelitian peranti lunak ini dipimpin Hiroko Nishi dan Toshiyuki Miwa. Penelitian yang mulai dirancang sejak Mei tahun lalu telah selesai pada Mei 2010 ini.

“Memang sudah selesai, tetapi kita belum puas, masih terus ingin menyempurnakan lebih lanjut software ini,”kata Nishi kepada harian Seputar Indonesia (SI) di Tokyo beberapa waktu lalu. Salah satu yang masih terus disempurnakan adalah gerakan wayang yang belum “halus” dan agak terlambat saat mengikuti gerakan manusia. Lekukan wayang yang bervariasi dan sangat halus pada sudut-sudutnya menjadi kendala.

Lekukan itu perlu disesuaikan dengan struktur manusia yang berskala jauh lebih besar dan umum. Selain itu penyesuaian gerakan manusia juga tidak bisa sembarangan, misalnya dalam menari.“Jadi ada beberapa faktor yang harus saling disesuaikan agar tercipta gerakan wayang yang utuh,”kata Nishi. Kekurangan lain dalam peranti ini adalah pada gerakan memutar 180 derajat yang biasanya dilakukan dalang dalam menggerakkan wayang kulit.

Dengan peranti ini, gerakan itu tidak ada. Sangat sulit bagi orang yang menggerakkan wayang kulit untuk berputar 180 derajat,apalagi kepalanya saja. Dengan penemuan peranti lunak tersebut segala sesuatu yang mirip dengan permainan wayang kulit juga bisa dilakukan.Tinggal mengganti objek gambar wayang yang telah diregistrasi di peranti tersebut dengan gambar lain sehingga bergeraklah gambar bayangan bentuk lain itu seperti gerakan manusia yang diperlengkapi dengan antena sensor kecil.

Dengan peranti lunak ini, pertujukan wayang kulit bisa digabungkan dengan wayang orang. Artinya,si penggerak wayang kulit juga bisa ditampilkan dalam sebuah panggung untuk menjadi tontonan sendiri. Untuk ini, dibutuhkan orang yang mampu bergerak halus sekaligus lugas layaknya wayang kulit yang dilihat selama ini.Orang yang menggerakkan wayang harus pintar menari.

Meski belum sempurna,peranti lunak wayang kulit ini dimaksudkan bukan hanya untuk menjaga kelestarian salah satu budaya bangsa Indonesia.Peranti lunak ini juga dapat menjadi cara belajar sejarah dan budaya suatu bangsa, khususnya mempelajari wayang, dengan sederhana dan menyenangkan. “Manusia bisa ikut bermain sebagai wayang itu sendiri.Tidak tampak orangnya, tetapi bentuk wayang yang terlihat bergerak sehingga menarik untuk diperhatikan semua orang, termasuk si pemain wayang itu sendiri,”kata Miwa.

Benar sekali,peranti lunak tersebut ternyata memang menarik perhatian banyak kaum muda Jepang. Mereka semakin ingin mempelajari wayang bukan melalui sebuah buku, tetapi melalui sebuah permainan (game) yang dilakukan sendiri oleh orang yang ingin mempelajarinya. Dia bisa menjadi “penari”wayang agar bisa menampilkan bentuk gerakan wayang kulit yang utuh dan baik.

Peranti lunak ini juga mampu menjadi daya tarik pemuda Jepang untuk mempelajari wayang lebih detail seperti sejarah, kisah pewayangan, dan segala sesuatu terkait dengan soal wayang, termasuk sang dalang. Apakah peranti lunak itu akan dijual? Menurut Nishi, saat ini masih sebagai upaya pelestarian budaya saja, sebagai bagian dari pendidikan generasi muda,pendidikan kemanusiaan.Selain itu, Nishi dan tim masih ingin mengembangkan atau menyempurnakannya. Nishi berpesan agar pola yang mereka terapkan bisa membuat generasi muda semakin mencintai danmelestarikankebudayaanbangsanya.(*)

Laporan Wartawan SI
Richard Susilo
TOKYO

SOFTWARE WAYANG KULIT

3
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2010/04/mc-jowo-kromo-manten.html[/postlink]
Assalamu'alaikum wr wb

Sedaya puja lan puji kagunganipun Allah SWT ingkang akarya jagad, nuwuhaken raos katresnan wonten ing sak lebeting manah lan nyawijekaken wonten ing pawiwahan walimatul ‘ursy ingkang ageng punika.

> Ingkang kawulo hormati hadratul kirom wal mubarok para kyai-romo kyai,alim ulama,ustadz-ustadzah ( wa bil khusus panjenenganipun al mukarom romo KH……………………….)

ingkang tansah kita antu” lan dherekaken sedaya fatwa,nasehat saha pitedahipun.

> Ingkang kawulo hormati para sesepuh, pinisepuh ajining sepuh ingkang satuhu dhahat ing kinabekten.


> Ingkang kawulo hormati para pamengkuning praja, kang hanetepi ajining sesanti para satriyaning nagari ( wa bil khusus panjenenganipun bapak petugas ingkang kajibah saking KUA kecamatan…………………….)

> Para bapak, para ibu, para muda taruna lan para pinelenggah sedaya, para rawuh pangombyong keluargi ageng pinanganten kakung ingkang mijil sangking wewengkon dusun……….

Ingkang satuhu dhahat ing kinormatan.

Minangka purwakaning atur, ingkang sepindah mangga kita tansah estu” tan kendhat hangonjukaken raos syukur kita hangarsanipun Allah SWT ingkang Maha Asih, ingkang sampun hangluberaken ngapinten-pinten sih karohmatan,kanikmatan saha nur hidayahipun ingkang tanpo pepindhan, kalangkung” kanikmatan ingkang arupi nikmat iman lan islam saha nikmat kalodhangan wekdal lan kuwarasan sahingga kita saged kempal manunggal rawuh wonten ing papan panghargyan ingkang minulyo punika.

Tan mboten katalompen, mugiya shalawat sarta salam tansah kaluberaken konjuk dumateng panjenenganipun hangarsa dalem junjungan kita, uswah hasanah ingkang satuhu kita antu” syafaatipun mbenjing wonten ing yaumul qiyamah, panjeneganipun nabi agung Muhammad SAW, lumeber dumateng keluarganipun, para sahabat sumrambah ing sadayanipun umat islam fii kulli zaman wa kulli makan ingkang tansah setya mituhu ngugemi agaminipun Allah SWT dumugi akhiring zaman.

Katur panjenenganipun para pinelenggah ingkang satuhu dhahat ing karaharjan.

Nuwun, kanthi lumunturing sih nugrahaning Gusti Allah SWT ingkang maha agung, sinurung saha hanetepi reh dharmaning asepuh, kepareng kanthi andaping budi, hangaturi rawuh panjenengan sedaya saperlu nderek manghayu bagya hayuning swasana, bilih wonten ing kalodhangan wekdal punika panjenenganipun Bp. ………………..dalah sak keluargi pikantuk lumebering sih nugrahaning gusti, kepareng hanglampahi satunggaling jejibahan ageng saha hanetepi reh dharmaning asepuh, nambut silaning akrami, andaupaken keng putri asma :

Dhimas Ayu………………………binti……………………………

Ingkang mijil wonten ing wewengkon dusun …………………………………………………………………

Daup kaliyan piyantun ingkang sampun katetepaken dening Allah SWT, inggih punika panjenenganipun :

Dhimas Bagus…………………………bin………………………………..

Ingkang mijil saking wewengkon dusun………………………………………………………………………

Wondene ijab qabul akdun nikah badhe kalampahan sawatawis wekdal, dumawah wonten ing dinten punika :………………………..surya kaping………………..wulan……………..warsa………...

Miladiyah kaleresan ……………………………………Hijriyah wanci tabuh:……………………. Enjing

Mapan wonten ing dalem panghargyan calon pinanganten putri dusun…………………………………..

Kalajengaken panghargyan pawiwahan ageng tasyakuran walimatul’ursy dumugi paripurnanipun.

Sagung para rawuh kakung sumawana putri ingkang tansah kawulo mulyaaken,

Kepareng, kawulo madeg wonten ing ngarsa para rawuh sedaya, hangaturaken reroncenipun titilaksana adicara wiwit purwa dumugi paripurna pawiwahan ageng ijab qabul akdun nikah saha tasyakuran walimatul’ursy ingkang insya Allah badhe kalampahan wonten ing kalodhangan wekdal punika. Wondene titilaksana adicara sak jangkepipun inggih punika:

1. Sepindah iftitahul majelis

2. Adicara ingkang angka kalih inggih punika waosan ayat” suci Al Qur’an

3. Kalajengaken adicara ingkang angka tiga inggih punika upacara ijab qabul akdun nikah

4. Wondene adicara ingkang angka sekawan inggih punika temon penganten

5. Adicara ingkang angka gangsal inggih punika tanggap wasana lan atur pambagya

6. Kalajengaken adicara candakipun inggih punika sumene

7. Karonce adicara ingkang angka pitu inggih punika pitutur agung pitedah saha nasehat saklebet mau’idhoh hasanah kalajengaken doa

8. Jangkep adicara ingkang pungkasan inggih punika panutup

Minangka purwakaning adicara, mangga kita wiwiti panghargyan punika jumangkah ngancik titilaksana adicara ingkang sepindah inggih punika Iftitahul Majelis kanthi waosan ummul kitab suratul fatikhah sesarengan. Bi baarokatil faatikhah………………….

…………………………

Mugi kanthi waosan suratul fatikhah kasebat, Allah SWT tansah paring pangayoman sahingga adicara panghargyan pawiwahan punika saged kalampahan kanthi gancar lancar wilujeng lir ing sambikala wiwit purwa dumugining paripurna. Amin.

Wondene adicara ingkang angka kalih inggih punika waosan ayat” suci Al Qur’an, ingkang badhe ka aturaken panjenenganipun ingkang kawulo hormati akhinal kirom al ustadz…………………

…………………………

...................................

Dumateng panjenenganipun sederek………………………..sasana saha swasana kawulo sumanggakaken.

…………………………..

Shodaqallaahul’adzim x3. Allahummarhamna bil Qur’an. Mugi kanthi waosan ayat” suci Al Qur’an punika, barokahipun kalimpahaken dumateng pinanganten kekalih lumeber ing samudayanipun.

Sagung para rawuh kakung sumawana putri ingkang satuhu dhahat ing kinormatan

Ngancik titilaksana adicara saklajengipun inggih punika upacara ijab qabul akdun nikah, ingkang badhe ka rois-i panjenenganipun ingkang kawulo hormati Bp petugas saking KUA kec………………..

Wondene khutbah nikah badhe ka aturaken dening panjenenganipun ingkang kawulo hormati Al Mukarom Al ustadz romo KH…………………………………..

Lan barokah doa kasuwunaken dumateng panjenenganipun ingkang kawulo hormati ugi, Al Mukarom Al ustadz romo KH…………………………………..

Dumateng Bp petugas ingkang sampun ka jibah, sasana saha swasana kawulo aturaken sak jangkepipun.

…………………………….

Para rawuh sedaya, kakung sumawana putri ingkang minulyo, mekaten upacara ijab qabul akdun nikah ingkang sampun kalampahan kanti gancar lancar lan dipun gampilaken denig Allah SWT. Mugi pawiwahan ageng ingkang sampun hanyederekaken keluargi kekalih punika kaluberan ridhaning Allah SWT, kairing donga idi pangestu sangking para rawuh sedaya kagem pinanganten kekalih;

…………”Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainna kuma fii khaiir..”………..

” Mugi Allah ngempalaken saking kekalihipun saha hamberkahi piyambakipun kekalih, lan Allah ngindakkaken kesaenan putra lan putri wayahipun, andadosaken pambukaning margi rahmat lan hikmah sarta andadosaken pangayoming ummat “ amin.

Para Bapak, para Ibu, para pinelenggah sedaya ingkang dipun rahmati dening Allah SWT,

Sak lajeng adicara kawulo punggel sakwetawis wekdal, kagem paring kalodhangan dumateng Bp petugas saha pinanganten kekalih pinarak lelenggahan hangrahapi pasugatan kados punapa ingkang sampun kasugataken.nuwun

Para pinelenggah sedaya ingkang tansah kawulo mulyaaken.

Lumampah ngancik titilaksana adicara ingkang angka sekawan inggih punika temon penganten;

Nuwun para rawuh sedaya, kasuwun kanthi andaping manah jumeneng sawetawis kagem paring pakormatan dumateng pinanganten kekalih ingkang badhe kaombyong, kalampahaken jengkar saking bangsal paes pinarak tumuju wonten ing papan palenggahan dampar kencana, sak perlu handerek manghayu bagya hayuning swasana saha nyuwun kanthi andaping budi, donga idi pangestu saking atiyang sepuh kekalih sumrambah para pinelenggah samudayanipun, mugi anggenipun ngayahi jejibahan ambangun bale wisma sih hanetepi satunggaling sunnah rosul ingkang minulyo, andadosaken keluargi ingkang sakinah, mawaddah wa rahmah, pikantuk sih nugrahaning gusti, rahayu widodo dumugi kaken” lan ninen” sumrambahing sedayanipun.

PRATIKELE WONG AKRAMI;

Dudu brana dudu warna, amung ati pawitane

Luput pisan kena pisan, yen gampang luwih gampang

Yen angel-angel kelangkung, tan kena tinambak artha

Lir-ilir lir-ilir tandure wong sumilir

Tak ijo royo-royo tak senggoh penganten anyar

Cah angon” penekna blimbing kuwi

Lunyu” yo penekno kanggo mbasuh dada diro

Dada dira” kumitir bedahing pinggir

Dondomono jlumatana kanggo sebo mengko sore

Mumpung gedhe rembulane

Mumpung jembar kalangane

Para rawuh, panghayubagya ingkang minulya,

Rinakit adicara candakipun inggih punika tanggap wacana lan atur pambagya.

Wondene tanggap wacana lan atur pambagya ingkang kaping sepindah, asesulih sinambut atur sangking keluargi ageng pangombyong pinanganten kakung, wondene wonten ing kalodhangan wekdal punika badhe ka aturaken ingkang kawulo hormati panjenenganipun Bp…………………………….

Dumateng panjenenganipun Bp…………………………..sasana saha swasana kawulo aturaken.

………………………………….

Tatas-titis-tuntas cetho welo-welo tan keno cidro tanggap wacana lan atur pambagya, sinambut atur asesulih sangking keluargi ageng pangombyong pinanganten kakung ingakang sampun ka aturaken panjenenganipun Bp………………………….

Dumateng panjenenganipun Bp………………………………………ka aturaken Jazaakumullaahu khairan katsiira.

Tanggap wacana lan atur pambagya ingkang kaping kalih inggih punika asesulih sinambut atur sangking keluargi ageng pinanganten putrid, wonten ing kalodhangan wekdal punika badhe ka aturaken ingkang kawulo hormati panjenenganipun Bp…………………………….

Dumateng panjenenganipun Bp…………………………..sasana saha swasana kawulo aturaken.

……………………………………

Mekaten tanggap wacana lan atur pambagya, sinambut atur asesulih sangking keluargi ageng pinanganten putri ingakang sampun ka aturaken panjenenganipun Bp………………………….

Dumateng panjenenganipun Bp………………………………………ka aturaken Jazaakumullaahu khairan katsiira.

Para Bapak, para Ibu lan para rawuh sedaya ingkang satuhu dhahat ing karohmataning Gusti,

Dungkap titilaksana adicara ingkang angka nenem inggih punika sumene.

Sawatawis wekdal kalampahan adicara istirahat, dumateng para rawuh sedaya ka aturaken sugeng ngrahapi pasugatan, papan palenggahan, dhaharan saha unjuk-an kados punapa ingkang sampun ka sugataken. Dumateng para muda taruna lan juru pita swara ingkang sampun ka jibah, sasana saha swasana kawulo aturaken.

……………………………………

Para Bapak, para Ibu para pinelenggah sedaya ingkang satuhu dhahat ing kinormatan,

Kanthi mboten nggegempil kamardikan para rawuh anggenipun ngrahapi pasugatan, palenggahan, dhaharan saha unjuk-an, adicara sumene kawulo punggel dumugi samanten.

Karonce dening titilaksana adicara candakipun inggih punika tedar sabda pandhita pitutur agung, pitedah saha nasehat sak lebet mau’idhoh hasanah.

Wondene mau’idhoh hasanah wonten ing kalodhangan wekdal punika badhe ka aturaken panjenenganipun ingkang kawulo hormati Al Mukarom wak mubarok al ustadz romo KH…………………………… Lan wonten ing pethiting atur mau’idhoh hasanah samangke kasuwun barokahipun do’a.

Ayat:……………………………………………………………………………………………………………….

Dumateng panjenenganipun al ustadz romo KH…………………………………sasana saha swasana kawulo sumanggakaken.

……………………………………

Mekaten tedar sabda pandhita pitutur agung, pitedah saha nasehat lan do’a ingkang sampun ka aturaken panjenganipun al ustadz romo KH………………………………..Dumateng panjenenganipun ka aturaken Jazaakumullaahu khairan katsiira.

Mugi punapa ingkang sampun ka aturaken, sabda pandhita pitutur agung, pitedah saha nasehat ingkang mrentul sangking lebeting manah ingkang kalis nir ing nista,handadosaken titian saha tuntunan kagem pinanganten kekalih, minangka sesuluh ingkang saged paring pepadhang sakdangunipun hanglampahi bebrayan ageng hambangun bale wisma ingkang dipun ridhoi dening Allah SWT, sumrambahing samudayanipun ingkang tanpa pepindhan.

Bp” - Ibu” para rawuh ingkang satuhu dhahat ing kinormatan,

Titilaksana adicara ijab qabul akdun nikah saha tasyakuran walimatul’ursy wonten ing kalodhangan wekdal punika kawiwitan pambuka dumugining pethiting adicara inggih punika panutup, sampun kalampahan kanthi gancar lancar wilujeng nir ing sambikala dumugi ngancik wontening pethiting adicara,inggih punika panutup.

Dungkap paripurnanipun adicara, manawi sak dangunipun kawulo madeg wonten ing ngarsa panjenengan sami nglumantaraken reroncenipun titilaksana adicara pawiwahan punika wiwit purwa dumugining paripurna, kathah babagan ingkang kirang ing trap sila saha subasita tumraping laku saha pacelathu amrih adamel mboten renaning penggalih para rawuh sedaya, kawula nyuwun agunging samudra pangaksami.

Wasana cekap semanten, adicara pawiwahan ageng ijab qabul akdun nikah saha tasyakuran walimatul’ursy panjenenganipun dhimas ayu………………….binti…………………….kaliyan dhimas bagus…………………………..bin…………………………kawula punthes dumugi semanten kanthi waosan hamdallah sesarengan; Alhamdulillahi……

Ingkang pungkasan akhirul kalam, billahi taufik wal hidayah, wassalam………..

mc jowo kromo manten

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2010/03/kumpulan-pidato-boso-jowo.html[/postlink]Wacana Masrahaken Penganten

Assalamu'alaikum wr.wb.

=Kula nuwun,

Para sesepuh, para tamu kakung saha putri ingkang luhur ing budi. Nyuwun ngapunten dene kula paripaksa anggempil kamardikan panjenengan sadaya, saperlu kula matur ing ngarsanipun Bapak..........sarimbit.


Nuwun, Bapak/Kangmas/Dimas............ Kula kadhawuhan dening tiyang sepuh kula Bapak.........sekaliyan (manawi kaprenah enem: Kula kakersakaken dening sederek kula anem pun..........kekalih):

Sepisan: Ngaturaken salam taklimipun, kanthi pepuji mugi-mugi Bapak/Kangmas/Dhimas......sakulawarga tansah pinayungan ing Pangeran satemah ambabar rahayu wilujeng ing panjenengan lumber ing sadayanipun.

Kaping kalih: Kula kinanthen rowang sawetawis,kadhawuhan nyowanaken calonputra penganten, nama pun Bagus..... ingkang sampun sarembag badhe kadhaupaken kaliyan rara.......putri panjenengan.

================================================== ===========================================
Manawi dipun sartani bektan mugi kaaturna:
Dene anggen kula nyowanaken penganten kinanthen: maskimpoi arupi Rp/$..............cacah......., pangangge minangka santunipun penganten putri....., pesing......, sesupe........, pirantos pawon.......lan sanes-sanesipun.
================================================== ===========================================

Ingkang punika mugi kepareng nampi. Dene wonten kekiranganipu bapak........nyuwun agenging pangapunten. Salajengipun, kalampahanipun dhauping penganten kasumanggakaken ing kepareng panjenengan sakulawarga.

Minangka panutuping atur, mbok manawi wonten atur kula saklimah, lampah kula sarowang satindak, ingkang kirang trapsila satemah boten adamel renaning penggalih panjenengan punapa dene para tamu, kula nyuwun lumunturing pangaksami.

Cekap semanten, wassalamu'alaikum wr.wb.
==================================================================================
nrami manten


Assalamu'alaikum wr.wb.

Nuwun, para sesepuh, para tamu kakung putri ingkang kula kurmati, mugi kalilan kula nyulihi sedherek kula sepuh Kangmas........angaturaken waluyan paring pangandikanipun Bapak...........lumantar Bapak/sdr...........

Bapak/Kangmas...............(paraga ingkang masrahaken) kapisan, kula angaturaken sugeng rawuh panjenengan sarowang. Sakelangkung ing syukur kula, dene rawuh panjenengan, kula saestu ngetrepi wanci ingkang prayogi.

Angka kalih: salam taklimipun Bapak/Sdr......(besan) lumantar panjenengan, kula tampi akanthi suka rena, gumbira marwata suta. Mugi pangajap lan pandonga wau kaijabahan dening Allah SWT. ambabar kanugrahan, kawilujengan dhumateng kula sawarga, sumrambah ing para tamu sadaya, boten langkung dawah sasami-sami.

Kaping tiga: Bapak.......lumantar panjenengan maringaken putra jaleripun, calon penganten, nama Bagus........sinartan peparing manekawarna, kula sanget-sanget angaturaken gunging panuwun. Sadaya kala wau kula tampi kanthi suka renaning manah.

Salajengipun Bapak............sampun kepareng paring kapitadosan dhumaten kula babagan kelampahanipun dhauping penganten ing mangke kula sendikani. Sanajan sagaduk kuwawi kula.

Ing punika, panjenengan sakanca kula suwun lenggah prayogi ing palenggahan ingkang sampun kula cawisaken, sumene ngiras pantes angestreni dhauping penganten. Dene wonten kiranging boja lan krama kula anggen kula anampi rawuh panjenengan sakanca, mugi keparengan maringi agunging pangaksama.

Cekap semanten atur kula,


Wassalamu'alaikum wr.wb.
==================================================================================
Ngacarani Rawuhipun Besan Lan Adicara Pangabekten
Ngacarani Rawuhipun Tamu Besan

Kula nuwun para tamu, awit saking notoling manah kepingin paring pangestu dhateng penganten kekalih sarta raket rumaketing bebesanan, Bp. ibu.........(besan) kepareng rawuh ing pasamuan punika. Ingkang tinanggenah keparenga hangacarani rawuhipun tamu besan. Mrih renggeping swasana, rawuhipun besan kinurmatan Ladrang Tirta Kencana, Laras Pelog Nem, sumangga.

Ngacarani Adicara Pangabekten
Kula nuwun, Mestuti Dhawuhinng Hyang Maha Nasa, raryapan kedah bekti mring yayahrena, mila penganten kekalih tumunten daya-daya badhe atur bekti dhateng ibu punapa dene rama. Ingkang punika keparenga Bapak lan Ibu...........(ingkang mengku damel) sarta Bapak lan Ibu...........(besan) keparenga samapta anampi bektining putra. Adicara pangabekten karigenaken dening Ibu..............kinurmatan lelangen pradangga, ladrang Mugi Rahayu Slendro Manyura. Sumangga.

=================================================================================
Ngacarani Adicara Atur Pambagya
Ngacarani Adicara Atur Pambagya

Para tamu kakung putri ingkang tansah kinurmatan sawetawis penganten kekalih lenggah anampi sih arupi puji pangestu saking para tamu, keparenga Bp..................lan............... hangaturaken pambagya wilujeng ing ngarsanipun para tamu kakung putri. Kadayan saking raos suka marwata suta angebeki manahipun Bp...........boten kuwawi matur ing ngarsa panjenengan sadaya. Mila nyuwun gungan dhumateng Bapak........keparenga hanyarirani ngaturaken pambagya wilujeng, minangka sesulihipun. Mugi kepareng anjajari Bp.........., panjenenganipun Bp................., Bapak..............., lan Bp............ Sumangga, nuwun.


Ngacarani Adicara Kirap 1 lan 2
Ngacarani Adicara Kirap 1

Para tamu kakung putri, penganten kekalih karobaning sih. Kirang timbang sakinten penganten dereng meminta memalatsih dhateng para wredha-mudha, mitra dasih. Ingkang punika mugi keparengan Penganten kekalih senajan namung sacleretan sowan ing ngarsa panjenenganipun para tamu ingkang sampun kepareng anyengkuyung raosing sukarena bagya lan mulya.

Kiraping penganten kapratitisaken dening ibu................Wondene ingkang kepareng hanyarirani anucuki lampan nuwun inggih Bp................(Salajengipun kasebatna urutan paraganing kirap) para tamu kakung putri, mrih regu renggeping swasana, rawuhipun Adimukaning lampah kirap, binarung rerepan Dhandanggula Pelog/Slendro/pathet.........
Sumangga.
---------------------------------------------------------------------
Lampahing kirang katingal regeng aregu, tinon saking katebihan lir pendah Narendra tedhak cangkrama.

================================================================================================
Ngacarani Adicara Kirap 2

Para tamu ingkang mahambek sadu ing budi, nglangut raos kalaning nyaranti. Wondene kang dene sranti panggah tan mangga keksi. Penganten kekalih sampun purna santun ageman. Mila lajeng tumunten wangsul sowan ing ngarsa panjenengan sadaya. Rakiting kirap karacik kados kirap kapisan. Suka rena, gambira mulya wibawa ngebegi raosing penganten kekalih, dene samarga-marga anggung sinuba-nuba.
=======================================================================================
Ngacarani Adicara Paring Wursitawara
Ngacarani Adicara Paring Wursitawara

Para tamu kakung putri, penganten kekalih sampun sowan ing ngarsa. Clereting netra kawistara, agung nggenya angantu-antu paring panjenengan puji pangastuti. Widadaning lampah, tulusing parasdya, anggennya mangun brayat, winisudha sinengkakaken ing tataran wredha, werdine pan kedah mandireng priyanggan. Mrih antuka kalidamar, pandham margining agesang bebrayan, mila kasuwun panjenenganipun Bp.....................paring ular-ular dhumateng penganten kekalih, sumrambah ing sadayanipun. Wasana, sumangga.

====================================================================================
Nyarantos Purnaning Pawiwahan
Nyarantos Purnaning Pawiwahan

Makaten para tamu putri kakung putri, mligenipun dhateng penganten kekalih. Wursitawara sampun kaparingaken kanthi gamblang narawang, sampun boten karempit. Mugi dadosa bundhelan adi, gegaran nggayuh widadaning palakrama. Kados sampun boten worsuh panampi panjenengan kantun keparenga sami angecakaken ing gesang bebrayan.
Para tamu kakung putri, ingkang tuhu sahar drana luhur ing budi, pasamuan pawiwahan sampun andungkap paripurna. Minangka pratandha paripurnaning pasamuan pawiwahan. Kalanipun ingkang amengku karya, tuwin penganten kekalih sampun samapta anguntapaken kunduripun para tamu ing sangandhaping wiwara pawiwahan.
Saderengipun dumugi prastawa punika, sumangga nun, sami kaprayogekaken lelenggahan, sinambi nyarantos paripurnaning pawiwahan. Nuwun.
=====================================================================================

Mungkasi Pawiwahan
Mungkasi Pawiwahan

Nuwun, para tamu kakung putri. Saking palaporanipun pawongan pinitaya, pawiwahan tuwin samukawisipun sampun paripurna. Kunjuk ngarsanipun Ibu............... juru mratitisaken wiraga penganten kekalih,keparenga penganten kekalih kakanthi tumuju dhateng wiwaraning sasana pawiwahan, saperlu nguntapaken konduripun para tamu.
Tindakipun penganten kekalih rinengga ing Ladrang Tedhaksaking, Pelog Barang.

Para tamu kakung putri, pawiwahan sampun paripurna, lumantar pambyawara, ingkang amangku karya hamangsuli hangaturaken gunging panuwun, awit paring paring panjenengan bebantu rupi punapa kemawon. Sadaya kiranging boja lan krama, keparenga paring agungin pangaksama. Mligenipun tumrap jasad kula, pambyawara, kathah saru-siku, temah tan bangkit adamel rena, kula nyuwun lumunturing pangaksama. Nuwun.

Sugeng kundur dhumateng para tamu sadaya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Atur Masrahaken Penganten Sowan Partuwi Tiyang Sepuh
Atur Masrahaken Penganten Sowan Partuwi Tiyang Sepuh
(Sepekenan Penganten)

Assalamu'alaikum wr.wb.

Kula nuwun,
Kula sesulihipun Bapak..............kepareng matur ing ngarsanipun Bapak............sarimbit ingestrenan para sesepuh saha para tamu kakung putri.

Nuwun, Bapak.........kekalih, penganten sarimbit sampun lerem sawetawis ing dalem Atmorejan (dalemipun Bapak Atmorejo) sawetawis dinten.
Sampun ngantos adamel kapanging kaluwarga Danudirjan, ing titi punika kula kadhawuhan dening Bapak............sekaliyan nyowanaken penganten sarimbit, ingombyongan sawetawis kadang kaluwarga.

Kula titipaken anak kula kekalih ing panjenengan, nalikanipun wonten ing dalem panjenengan, borong anggen panjenengan nggulawenthah, suka piwulang, amrih kekalih sami cekap pesangonipun kangge mengku balewisma saprayogining kaluwarga.
Sumangga penganten sarimbit kula aturaken ing asta panjenengan kekalih. Wonten kirang trapsila anggen kula sowan sakanca, mugi keparenga angluberaken samodraning pangaksama. Nuwun,

Wassalamu'alaikum wr.wb.


====================================================================================




KUMPULAN PIDATO BOSO JOWO

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2010/03/wayang-kulit-dawar-balongpanggang.html[/postlink]
wayang kulit mojokerto/balongpanggang gresik
semakin bersaing dan saling tekan

harga demi kelanjutan profesi
kadang tak perduli dengan apa yang ....

diperankan dan tujuan utama
sekarang banyak yang mengekor pada kemajuan
hanya yang terjual kecantikan para sinden belaka

WAYANG KULIT DAWAR BALONGPANGGANG

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2010/02/marketing-kartu-kredit.html[/postlink]


cara mudah agar anda punya kartu kredit.....

anda bisa mendaftar melalui marketing.disini...
tempatnya...paling aman dara kebobolan
anda hanya call/085645298087
kami akan membantu anda untuk punya kartu kredit
dengan fasilitas,tanpa bunga.pasti pas buat anda.

MARKETING KARTU KREDIT

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/ikuti-masa-depan.html[/postlink]



jadikan hidup kita lebih
maju,jangan punya alasan
kita gak punya....
modal,sesuaio dengan
perintah agama.kita wajib membantu saudara yang lagi butuh bantuan,kami akn memberikan solusi,
bukan hanya
memberikan arahan buat anda,
jika dalam waktu dekat ini anda butuh uang
anda bisa langsung hubungi
kami,tanpa jaminan,
tanpa bunga,tapi impian anda
akn terwujud,
kami hanya minta,sama2punya kejujuran,karna itu
pondasi buat kita agar menjadi partner
yang sama maju untuk berjuang,
silahkan hubungi kami di
085645298087/03181152115.
percayalah pada kami,
kami pasti akan membantu anda.
janji kami pasti akan kami
laksanakan,karna janji kami
adalah hutang pada anda.

IKUTI MASA DEPAN

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/mahasiswi-unesa.html[/postlink]
http://www.youtube.com/watch?v=hrCLYl2APJw&feature=player_detailpageendofvid
[Starttext]
[Endtext]

MAHASISWI UNESA

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/persaingan-bisnis-dan-intertainment.html[/postlink]

Berawal dari dunia
pendidikan menejemen
coba bersama-sama koreksi
kenapa kita....
slalu mengeluh
padahal kita tercipta itu

ada keistimewaan sendiri

tak satupun manusia yang tak pernah mengeluh,
dari bentuk dan hidup sekecil apapun.
pembunuhan itu kejam tapi masih lebih kejam
dalam dunia bisnis.seperti yang kami amati
mulai dari entertainmen,propertti,pendidikan
perdagangan,trading,perbankan...sampai
jualan sayur,semua itu sangat kejanm.

kenapa saya bilang kejam,,,/?
karna semua bisnis itu yang
di ingin hanya suatu kemenangan.
kalo ada yang mengharap kekalahan,
itu hanya bualan belaka.
seperti halnya........
dunia hiburan ,,,walo hanya pagelaran
wayang kulit saja butuh menejeman
yang suoer top.karna kalo tak bisa
membawa ke atraktipan pun tak
akan disuka orang

maka hidup itu tak perlu mengeluh dengan
situasi yang bagaimanapun .
jalani hidup dengan semangat hidup
pasti kamu akan merasakan hidp yang
lebih hidup.


percayakan pada diri anada
sendiru
jangan percayakan pada oranhg lain'selamat
bat anda yang kuat.........

PERSAINGAN BISNIS DAN INTERTAINMENT

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/warna-hati.html[/postlink]

Separuh hati menatap rembulan
alangkah bodohnya jika kita
membaca masa lalu
tapi ;ebih bodoh
jika tak mau menoleh kepada
masa lalu

setiap manusia mempunyai kodrat
tapi terkadang hati
tak mau menerima

seperti sebuah cinta......
kejujuran terkadang membawa
malapetaka.
justru kebohongan yang mampu
merobohkan sebuah hati.
wahai kau sang pujangga
syairnya mampu meneteskan air mata
yang mendengarnya.
tapi lebih dasyat untuk membumbui
hati yang terluka
wahai hati sang penyair
hanya kau yang mampu
merubah warna hati
kelabu menjadi jingga


alangkah sempurnanya jika
mata ini tak lagi
melihat cinta yang lama
agar tak menyiratkan sebuah dosa

WARNA HATI

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/tombo-teko-loro-lungo.html[/postlink]


It adlah..Kalimat bahasa jawa,
yang kental dgn suroboyoan..!
Ojo anggep remeh boso jowo





Karna hanya bahasa jawa yang-
bs mendidik untuk cara bersopan santun...
!Ato jg bahasa kalimat judul
.TOMBO TEKO LORO LUNGO.
kalimat it biasa terlontar
dr semua penggemar wayang kulit
dan campursari ARUMING BUDOYO.
dgn kidalang SUPENO ATMOJO.
yang biasa dgn bahasanya yang ala gresikan.
Slalu mengundang tawa.
Apa lagi melihat penampilan2 sinden2 Arbud.
Yg lincah,centil,cantik.Suara yg merdu,
aksi panggung yang wow...!
Jarene sakit tp semalam suntuk nonton wayang.
Itlah yang namanya tombo teko loro lungo.
Gratis lg..Hburane.
Ad yg bilang dalang sepeno kurang enak.
Tp kenapa penggemarnx it paling banyak..?
Heran kan..?
Makane nanggap aruming budhoyo.!
Pasti g kecewa.
Dan tau rahasiane.
wayang kulit pada umumnya
yang nonton hanya kaum tua.
tapi kalau ki SUPENO ATMOJO
dari semua kalangan pasti akan tumplek bleg
dan yang paling heran lagi ramenya...
gak kalah degan pasar krempyeng.mulai dari pedagang
asongan sampai kaki lima dsbg.tetep ngikut dimanapun ARUMING BUDOYO TANGGAPAN.

TOMBO TEKO LORO LUNGO

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/selamat-kepada-saudara-dan-semua-yang.html[/postlink]Selamat kepada saudara dan semua yang telah membuka alamat kami.
Kami dari "SURYA ABADI"Yang bergerak di bidang jasa properti/finishing enterior/exterior.Mengharap dan bersedia menjadi rekanan dan patner kerja kami.Jasa kami adlah finishing pengecatan,duco,melamic,textur,taman dan lukis pilar dan plavon.Menawarkan kapada saudara yang berkenan.Jika anda renovasi rumah,ato mendirikan bangunan.Kami bersedia untuk mengerjakan.Kami punya tenaga2 teknix profsnal,dan memakai bahan ato produk yang berkualitas.Masalah harga kami pasti g mengecewakan anda.Masalah mutu kami pun slalu menjaga.Karna mutu dan kualitas it jg merupakan yang paling penting dari menejemen "SURYA ABADI"tanpa mutu dan kualitas yang terjaga,kami g akan bs berjalan dalam usaha kami.Untuk anda yang berkenan.Bs langsung hubungi kami.Call.085645298087/03181152115`
kepuasan anda
adalah kebanggaan kami


ttd

pucuk .Dawarblandong.Mojokerto
:

JASA USAHA

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/dunia-berbisnis.html[/postlink]RENCANAKAN KERJAMU
KERJAKAN RENCANAMU.
It adlah smangat 45 buat raih ap yang didpan kita.

DUNIA BERBISNIS

0
[postlink]http://kinco79.blogspot.com/2009/11/campur-sari-aruming-budhoyo.html[/postlink]Pimp.Serta sebagai dalang blebes.Kami selalu menyuguhkan berbagai macam bentuk cara.Agar kesenian wayang kulit tinggalan leluhur jawa ini smakin dikenal anak2 penerus/muda.Makanx dgn mas 'kinco'sbagai Mc.It sngat mendukung perkmbangan musik cmpur sari.Dgn pengetahuan yg luas,dan supel serta kocak.Membawa cmpursari arbud{aruming budoyo}bs lbh kreatif.Dgan musisi2 yg rata2 jebolan SMKI,STKW.tnpa minta dia pnya kreatifitas yg bs dbanggakan.Kinco sendiri yg hdir di arbud..Mampu menyerap penggemar yg sngat luas.Dgn glitikan bhasanx yg pandai menaruh dlm kndisi apapun.Tak luput jg dari it,guru bsar ksenian surabya jg sngat mendukung.Kami jg sering manggung dgn ki surono gondo taruno.Ki sunaryo.Dan lainx.Mas kinco jg g kalah sbagai mc.Dia jg sering main breng dgn beliau.Yg bahkan merambah ke luar pulau.Sperti makasar dll.Kisupeno.Dlam 1tahun bs pny jop 173 terop lebih.Maka kpada smua khalayak yg ingin menghadirkan kami bs 3bulan sblum hajat.Karna bs g ad tmpat.Bs lgsung menghubungi mas kinco.085645298087/031815521151Trims

Campur sari ARUMING BUDHOYO